Modernis.co, Jakarta – Diliputi misi sulit, inilah 5 fakta menarik Peringatan Hari Kementerian Luar Negeri RI, di awal berdirinya penuh dengan tantangan!
Setiap tahun, tanggal 19 Agustus diperingati sebagai Hari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Tanggal ini bukan hanya sekadar perayaan, melainkan pengingat akan peran krusial diplomasi dalam mempertahankan kedaulatan dan memajukan bangsa.
Berikut adalah 5 fakta menarik seputar peringatan hari penting ini.
1. Lahir Hanya Dua Hari Setelah Kemerdekaan
Kementrian Luar Negeri atau yang sekarang disebut dengan Kementerian Luar Negeri/Kemenlu didirikan tepat dua hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 19 Agustus 1945.
Fakta ini menunjukkan betapa strategisnya diplomasi sejak awal kemerdekaan. Para pendiri bangsa menyadari bahwa kedaulatan yang baru diproklamasikan tidak akan berarti tanpa pengakuan dari dunia internasional.
2. Menteri Luar Negeri Pertama
Sosok yang ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri pertama adalah Achmad Soebardjo. Ia adalah seorang tokoh pergerakan kemerdekaan yang juga dikenal sebagai salah satu penyusun naskah Proklamasi.
Achmad Soebardjo ditunjuk sebagai Menlu pertama dan langsung membuat pernyataan mencolok yakni menyebut bahwa upaya diplomasi ke berbagai negara adalah perpanjangan dari perjuangan kemerdekaan.
Tujuannya jelas, yakni membangun hubungan baik ke negara-negara lain untuk mulai membuat kerja sama dengan negara lain atau sekadar menunjukkan eksistensi baru Indonesia yang telah merdeka.
3. Mencari Pengakuan Internasional
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, salah satu misi penting Kemenlu pada awal kemerdekaan adalah menunjukkan eksistensi Indonesia sebagai negara yang merdeka.
Meski begitu, upaya untuk mendapatkan suara kedaulatan dari lebih banyak negara adalah misi yang sulit, karena saat itu Belanda masih berusaha menguasai kembali Indonesia.
Para diplomat pertama Indonesia berjuang di berbagai forum internasional untuk meyakinkan dunia bahwa Indonesia adalah negara merdeka yang berhak berdiri sendiri.
4. Indonesia Memperkenalkan Konferensi Asia-Afrika sebagai Panggung Diplomasi
Di bawah kepemimpinan Menteri Luar Negeri saat itu, Mohammad Yamin, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955.
Peristiwa bersejarah ini merupakan salah satu pencapaian diplomasi terbesar Indonesia. Konferensi ini berhasil menyatukan negara-negara Asia dan Afrika dan menjadi cikal bakal gerakan non-blok, menunjukkan peran Indonesia sebagai pemain kunci di panggung global.
5. Dari Pengakuan Hingga “Diplomasi Total”
Seiring berjalannya waktu, peran Kementerian Luar Negeri RI terus berkembang. Jika awalnya berfokus pada pengakuan kedaulatan, kini tugasnya mencakup “diplomasi total”.
Ini berarti diplomasi tidak hanya berurusan dengan hubungan politik antarnegara, tetapi juga memajukan ekonomi, melindungi warga negara Indonesia di luar negeri, dan berpartisipasi aktif dalam upaya perdamaian dunia. Hal ini mencerminkan adaptasi diplomasi Indonesia terhadap tantangan dan peluang global yang terus berubah.
Secara umum, Kemenlu memiliki tugas utama yaitu untuk membantu presiden menjalankan pemerintahan negara, khususnya untuk urusan luar negeri. Dalam Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 6 Tahun 2021, tugas utama itu bercabang menjadi fungsi utama sebagai berikut.
Perumusan dan Pelaksanaan Kebijakan: Merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan di bidang hubungan luar negeri dan politik luar negeri Indonesia.
Koordinasi: Mengoordinasikan dan menyelaraskan pelaksanaan kebijakan luar negeri dengan kementerian dan lembaga lain di dalam negeri.
Pelayanan: Melaksanakan dukungan substantif kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kemlu, termasuk perwakilan-perwakilan RI di luar negeri (kedutaan besar, konsulat jenderal, dll.).
Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI): Memberikan perlindungan dan pelayanan kepada WNI yang berada di luar negeri, termasuk dalam situasi krisis.
Perwakilan Diplomatik: Mewakili Indonesia dalam berbagai forum dan organisasi internasional (seperti PBB, ASEAN, dan G20), serta melakukan negosiasi dan perjanjian internasional.
Pengawasan: Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Luar Negeri dan perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.
Itulah beberapa fakta menarik Hari Kementerian Luar Negeri dan tugasnya yang perlu kamu tau. Sebenarnya, fungsinya sangat penting untuk keberlangsungan dan kemajuan negara. Ada yang punya keinginan bekerja di kementrian ini? (IF)